Hujan dan Senyumnya

Hujan lagi untuk kenangan yang tak pernah mati. Disini aku terjebak dalam situasi yang serba tak pasti, aku dan perasaanku yang kehilanganmu, dan aku yang menemukan kehangatan dalam tawanya, perasaan nyaman yang tak pernah lagi kugenggam sejak kau pergi dalam wujud ilalang.

Apa yang terjadi padaku, aku tak memiliki jawabannya. Yang kutahu dan kusadari hanyalah hati yang penuh sesak akan perasaan ingin menyayangi ia yang memberikan senyumnya dengan tulus. Aku tak mengerti dengan diri sendiri, bahkan saat kukira hati telah mati bersama angin yang tersembunyi. Aku menemukan diriku yang ingin bergantung padanya.

Tak pernah terpikir olehku untuk menjadi lemah, keegoisan dan harga diri yang menjulang tinggi ini hanyalah untuk mengenangmu sekalipun kau tak dapat lagi kembali, dengan sepenuh hati aku menyadari bahwa mimpi yang kau dan aku ciptakan hanya bisa dicapai dengan keteguhan hati.

Hanya saja ketika kulihat ia dan senyumnya, kurasakan keberadaannya, aku hanya ingin melepaskan segala beban yang kuterima karena kepergianmu. Aku benar-benar ingin bergantung pada senyumnya. Ingin ia tahu kelemahanku sekaligus ingin menjadi kuat untuk melindunginya...

Ditengah hujan yang membangkitkan kenangan, aku menyadari artinya bagiku, seperti udara yang kuhirup, untuk pertama kalinya aku ingin melindungi seseorang, karena tanpa senyumnya aku lemah...

Kali ini hujan yang tak pernah mengembalikanmu, telah menahannya untukku...

Komentar

Postingan Populer