Hati dan Waktu yang Padu

ati yang luka tetaplah hati, bukan gumpalan rasa yang fana atau buah nasib yang tiada, jarak yang jauh pun cuma pertanda bahwa kita hanyalah permainan takdir di balik masa...

kau dan aku tetaplah dua yang berbeda...
tak akan pernah sama...

sepanjang apapun waktu berbicara, yang ada diantara kita adalah rasa tak berdaya untuk mengungkap bahwa sesungguhnya cinta itu tak pernah ada sejak semula…

tak juga merasa dibohongi, karena memang beginilah jalan itu seharusnya, tak perlu mencari-cari sang waktu yang sedang menggeliat dibalik perasaan-perasaan manusia...

ternyata sang waktu pun pernah mengalami hal yang serupa, terjatuh berurai air mata dalam kubangan tak berdasar, matahari dalam dunianya telah hilang diculik si bintang kejora...

waktu pun tak pernah berubah, ia tetaplah waktu yang terus berjalan meski sedang terkikis oleh nestapa, tapi apa dayanya, karena ia telah membuat perjanjian dalam hidupnya...

sang waktu ingin hidup sebagai manusia semenit saja, menjadi bagian hidup dari alam semesta, namun sayang ia terlanjur jatuh cinta, cinta yang sudah pasti akan lepas dari genggamannya atau bahkan tak akan sempat ia sentuh dan reguk kehadirannya...

waktu kembali menjadi waktu, dan sesuai janjinya terhadap sang takdir... ia tak pernah berhenti lagi untuk selamanya...

tapi tahu kah bahwa waktu tak pernah bersedih lagi...

ia membawakan bahagia dengan kedatangannya... dan menghapuskan sedih dengan kepergiannya...

aku ingin menjadi 'sang waktu' untukmu... untuk mengenang bahwa kita pernah ada disini... bersama...

Komentar

Postingan Populer