Dia

Dia
masih orang yang sama
masih dengan cerita yang persis sama
hanya saja kali ini dipandang dengan perspektif berbeda
dulu ada naif yang ikut bicara
ada keegoisan yang mendominasi pikiran
kini jarak itu berbicara banyak
tentang kenyataan
tentang kebenaran
tentang kebencian
tentang kerinduan
tentang kesalahpahaman
tentang hubungan yang terbentang
tentang banyak pertanyaan
tentang tak adanya jawaban
tentang masa depan
dan tentang masa lalu yang kukenang
dia masih menjadi alasan aku menangis
masih menjadi alasan aku tertawa
ketika saat-saat sunyi mendesakku kembali pada masa lalu
ketika hidup dalam cita-cita, tanpa realita
ketika tak perlu peduli arti nilai-nilai
ketika dia masih menjadi cinta pertama

Komentar

Postingan Populer