Padang Ilalang


Pada padang bulan yang kita cipta
Aku masih mampu menyapa
Pada padang ilalang tempatmu dikenang
Tak ada lagi tempat untuk meletakkan bintang

Karena langit yang bagi kita tak pernah menghitam
Kini telah terhasut oleh hawa kesepian
Penuh amarah dan kekecewaan
Sedih juga kebencian

Saat teman yang ternyata kita rindukan
Mulai menyelimutimu dalam bingkai kehampaan
Teman lama yang kita namakan “kematian”



Rasanya memoriku sesak oleh angan-angan yang kubangun sendiri
Kenangan yang berusaha merangkai ingatan
Agar kemudian menjelma kenyataan bahwa kau tak pernah hilang

Tapi lebih dari yang kuharapkan
Segalanya tentangmu membuatku ambigu pada dunia tanpa nama
Membelenggu semangat dan impian yang kau tinggalkan untukku
Satu-satunya yang nyata diantara palsu yang kucipta

Hanya ini
Cukup begini

Hanya ingatan yang mampu menghubungkanku denganmu
Hanya kenangan yang mampu menjagaku tetap untuh
Tak hancur berserakan lalu dicerai berai waktu

Aku hanya berfikir bahwa jika aku melupakanmu
Kau akan benar-benar hilang
Tapi pada akhirnya aku tetap lupa pada caramu tersenyum
Pada sapaan dan suara renyahmu
Aku lupa bahwa hati ini tak seharusnya terkubur bersamamu

Aku hanya tak dapat menerima bahwa kini kenanganku tak bertuan
Sementara hujan di padang ilalang yang pernah kau janjikan
Hanya datang untuk bawakan kepedihan

Komentar

Postingan Populer