Ketika Jatuh Cinta

Ketika jatuh cinta ada kalanya rasa damai datang, itulah cinta yang murni. Ketika kau merasa tak apa-apa bila jatuh cinta seorang diri, bila merasa sedih lalu kecewa tanpa ingin menyalahkannya. Sekasar apapun perkataannya, sejahat apapun perlakuannya, sedingin apapun tatapannya, ketika kau hanya tersenyum tanpa bisa membencinya, itulah ketika kau jatuh cinta.

Hanya teman yang membuatmu nyaman, tapi tidak orang yang kau cintai. Mereka membuatmu gelisah, tak bisa berkata-kata dan tak bisa menjadi dirimu sendiri. Berdebar-debar tapi rasanya menyenangkan. Setiap hari ingin melihatnya, sekedar melihatnya. Meskipun dari kejauhan sudah membuatmu merasa begitu beruntung telah terlahir sebagai dirimua apa adanya. 



Dia yang mencintaimu adalah dia yang membuatmu merasa istimewa, dia yang percaya meski kau tak meminta, dia yang mengerti meski kau tak menjelaskan, dia yang selalu memaafkan walaupun kau tak sadar telah melakukan kesalahan, dia yang berkata tak apa-apa ketika kau menolak kehadirannya.



Ketika kau jatuh cinta, kau tak akan menyadarinya hingga perasaan itu meluap tak terbendung. Ketika kau tak mengerti apa yang sedang terjadi. Ketika kau ingin melakukan banyak hal dengannya. Ketika kau melupakan masalahmu asalkan bersamanya. Ketika waktu yang kau miliki menjadi begitu berharga karena kehadirannya. Ketika kau merasa ada yang hilang bila tak merasakan keberadaannya. Ketika kau ingin memberikan lebih banyak kebahagiaan padanya tak peduli bagaimanapun sikapnya, asalkan ia tersenyum sudah cukup. Karena ketika jatuh cinta kau bisa menjadi apapun untuknya.

Pada saat jatuh cinta, kau bahkan tak tahu mengapa, kau hanya tak punya alasan untuk mencintainya. Melihatnya seperti menginspirasimu, menjadi kekuatan ketika kau mulai lelah dengan semua hal yang berkaitan dengan kehidupan. Namun tepat pada saat yang bersamaan, kau merasa tak berdaya, terkadang frustasi dengan perasaanmu sendiri. 

Jatuh cinta seorang diri tidak pernah menyenangkan, kau bahkan bisa terluka karena hal-hal kecil dan remeh. Yang bisa kau lakukan hanyalah berbesar hati, bersabar dan berusaha menekan perasaanmu. Maka kau akan merasa lebih baik. Kau bisa mengontrol tubuhmu, tapi tidak hatimu. Meskipun dunia tidak tahu, kau tetap tak bisa membohongi dirimu sendiri. Sama seperti hati yang terus kau ambil sepotong demi sepotong, luka disana-sini. Rasanya sakit sekali tapi kau bahkan tak mengindahkannya.

Disatu sisi kau ingin dia tahu, namun disisi lain kau tak ingin membebaninya dengan perasaanmu. Adalah saat dimana kau melakukan banyak hal konyol dengan suka rela, tepat ketika kau berpikir bahwa tak apa-apa melakukan hal yang tidak kau sukai agar ia bisa tertawa meski pada akhirnya dia bisa saja salah paham. 

Cinta itu tidak buta, hanya saja ketika jatuh cinta kau lebih banyak melihat segala sesuatunya dengan hati, bukan dengan ego dan kepentingan sendiri. Ketika kau lebih memilih untuk menyembunyikan perasaanmu agar ia bisa terus tersenyum dan menjadi diri sendiri, apa adanya. Ketika kau lebih memilih ia pulang dengan sahabatmu dan kau berjalan memutar sambil menangis. Bukan karena kau pengecut, tapi karena kau tak ingin dia merasa bersalah padamu. Hanya karena saat itu kau sedang jatuh cinta . . .


Ketika jatuh cinta, hatimu tak memilih tapi dipilih . . .

Komentar

Postingan Populer