Rindu

Maaf ya karena radar perasaanku terlalu pendek, hingga tidak peka dan terlalu cuek pada sekitar. tapi begitulah aku, kepribadianku yang tidak, belum kamu tahu.

iya, aku sombong ya?
Berani sekali mencap hatimu sebagai milikku. padahal waktu kebersamaan kita saja belum cukup kuat untuk menciptakan sebuah getaran, dihatimu.

Tapi entahlah, seringkali aku tidak tahu, sulit membaca ekspresimu. apalagi meraba pikiranmu. yang kutahu hanya menikmati getaran-getaran dihatiku sendiri, tiap kali kulihat namamu mengirimkan pesan singkat padaku.
norak ya? memang.

Kamu tahu tidak kalau pertanyaan sederhana darimu bisa menjadikanku tersenyum seharian?

Egois ya aku, karena terlalu bahagia sendiri tanpa peduli yang lainnya. tanpa memikirkan bagaimana perasaanmu sebenarnya. tapi rinduku memang seringkali tak tahu diri. kerap kali mengganggumu dengan letupan-letupan rindu yang harus kamu balas.

Dan tanpa kusadari, rindu ini terlah berubah menjadi obsesi yang nantinya akan menyulitkanmu. memaksa memiliki rindumu dan terlalu tamak untuk menguasainya sendirian.

Kali ini aku ingin mundur, aku lelah dengan pengabaianmu. mungkin mencintaimu dalam diam lebih baik daripada merepotkanmu dengan perasaanku yang egois.

Tapi sebelum itu bolehkah aku memintamu melakukan sesuatu?
Tolong bebaskan aku


Komentar

Postingan Populer